social-responsibility

Lapis Bogor Sangkuriang dan IPB University Berkolaborasi dalam Pelatihan Petani Talas, Wujudkan Masa Depan Pangan Berkelanjutan

30 April 2025
Lapis Bogor Sangkuriang dan IPB University Berkolaborasi dalam Pelatihan Petani Talas, Wujudkan Masa Depan Pangan Berkelanjutan

Dari Tanah Bogor, Bersama Petani Talas Menanam Masa Depan


Bogor, 29 April 2025 — Di tengah hamparan hijau Kebun Talas Situgede yang teduh, tumbuh bukan hanya tanaman, tapi juga harapan.Lapis Bogor Sangkuriang bersama IPB University, menggelar Pelatihan Persiapan Bibit Talas, sebuah langkah nyata dari kerja sama yang menyatukan dunia akademik, pelaku industri, dan petani untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan.


Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari tahap awal kerja sama yang fokus pada riset dan pengembangan terhadap varietas talas. Kini, di tahun kedua, pendampingan bergeser ke tahap lapangan: memberdayakan petani talas secara langsung untuk menghasilkan bibit unggul yang kelak akan menjadi salah satu bahan baku produk Lapis Bogor Sangkuriang. 


Rizka Wahyu Romadhona, Managing Director Lapis Bogor Sangkuriang, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, yang lahir dari kepedulian dan komitmen untuk mendukung para petani lokal secara nyata.


“Kami ingin produk Lapis Bogor Sangkuriang tidak hanya asal Bogor, tapi benar-benar dari Bogor, dari tanahnya, petaninya, hingga tangan-tangan yang meraciknya. Talas yang ditanam petani binaan hari ini, besok akan jadi bahan baku di dapur kami. Salah satunya di varian terbaru kami, Bolu Signature Talas Rasa Keju. Kami percaya, kalau kita mulai dari hulunya, dari petaninya, dampaknya akan terasa di setiap sisi, dari proses produksi hingga konsumsi.”


Rizka juga menyampaikan, seperti air yang mengalir dari sumber, kekuatan ekonomi pun sebaiknya dimulai dari hulu, dari para petani. Dengan memanfaatkan hasil tani lokal sebagai bahan baku utama, program ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga tentang membangun rantai ekonomi lokal yang kokoh dan berkelanjutan.


Sebagai wujud nyata komitmen ini, Rizka juga menambahkan bahwa sebagian besar gerai Lapis Bogor Sangkuriang kini memiliki Pojok IPB, sebuah sudut khusus yang menghadirkan berbagai produk olahan hasil inovasi lokal, termasuk produk berbasis talas dari petani Bogor.


Dari sisi akademik, IPB terus mendorong riset yang aplikatif. “Selama tahun pertama kerja sama ini, tim riset kami melakukan identifikasi dan pengujian terhadap berbagai varietas talas lokal. Kami meneliti aspek produktivitas, adaptasi terhadap lingkungan, serta kualitas umbi untuk pangan olahan. Dari proses itu, kami berhasil menemukan varietas talas yang paling sesuai untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tambah, salah satunya digunakan dalam produk Lapis Bogor Sangkuriang. Menjadi bukti bahwa riset akademik bisa bersanding langsung dengan kebutuhan industri, dan yang paling penting, memberi manfaat nyata bagi petani dan keberlanjutan pertanian lokal,” ujar Prof. Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr, Wakil Rektor IPB. "Kampus IPB juga selalu menjadi kunjungan Agro eduwisata dari seluruh tanah air, juga luar negeri. Lapis Bogor Sangkuriang ini bisa dijadikan oleh-oleh khas bagi para pengunjung ke IPB”, tambahnya.


Wali Kota Bogor, Drs. H. Dedie Abdu Rachim, M.A., turut mengapresiasi kolaborasi ini sebagai bentuk nyata sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha. “Bogor punya potensi luar biasa, dan talas bisa menjadi wajah kebanggaan kota ini. Kami mendukung penuh upaya seperti ini, karena setiap langkah kecil di ladang bisa menjadi lompatan besar bagi ekonomi lokal.” 


Dirinya juga memberikan apresiasi tinggi terhadap Lapis Bogor Sangkuriang sebagai contoh nyata pelaku usaha lokal yang tidak hanya membesarkan mereknya, tetapi juga turut menjaga kearifan lokal dan memperkuat ekonomi daerah. “Lapis Bogor Sangkuriang telah menunjukkan bahwa produk lokal bisa tumbuh besar tanpa melupakan asal-usulnya. Dukungan terhadap petani talas ini adalah bentuk nyata bagaimana sebuah bisnis bisa ikut menjaga jati diri Bogor, sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota siap mendukung langkah-langkah seperti ini agar talas semakin menjadi simbol kekuatan pangan dan budaya Bogor,” ujar Dedie


Salah satu petani yang hadir mengungkapkan rasa senang dan syukur karena kini talas yang mereka tanam ada yang menyerap, menjadi bagian dari produk Lapis Bogor Sangkuriang yang dikenal banyak orang. Mereka berharap program ini dapat terus berlanjut, karena Talas bukan hanya sekadar tanaman, melainkan bagian dari hidup mereka dan bagian dari Bogor.


Melalui kolaborasi ini, Lapis Bogor Sangkuriang dan IPB University  tak hanya menanam talas, tapi juga menanam harapan, bahwa dengan kekuatan lokal, masa depan pangan Indonesia bisa ditumbuhkan dari tanahnya sendiri.


Share :